Senin, 27 Juli 2015

Hewan-hewan penjaga di sekitar kita...

Salam (bukan) super...

Salam jumpa kembali. Lama tidak menulis dan tiba-tiba inspirasi lewat. Mungkin sudah pernah ada yang menulis tapi sebelumnya mohon maaf, saya tidak bermaksud menjiplak karena inspirasi ini muncul tiba-tiba saat saya menyapu halaman rumah kontrakan.

Berikut adalah hewan-hewan yang kita sadari atau tidak adalah penjaga bagi kita atau properti milik kita dari serbuan sesama manusia tak bertanggung jawab maupun hewan lain yang merugikan.

1. ANJING/ASU/DOG/PABU

Hewan satu ini sangat familiar. Berbagai jenis/ras ditawarkan. Mulai dari kampung sampai ras impor. Dari anjing tropis sampai anjing dari negeri bersalju. Mau yang bermuka imut, lucu, friendly sampai yang bermuka sangar alias gahar alias seram. Mau yang 'cuma' buat pajangan di rumah (saking dimanjanya) sampai yang bertenaga 'super' buat aduan.

Tak disangsikan lagi bahwa ini adalah hewan yang (opini saya) paling popular dan dianggap paling setia terhadap tuannya. Bisa dilatih sebagai penjaga rumah, penjaga anak atau orang tua bahkan sampai penjaga hewan ternak.



Sayangnya, banyak kejadian dimana justru kehadiran mereka ditolak bahkan dibantai secara membabi-buta sekedar untuk sebuah festival
Ada cerita dari sebuah kampung yang melarang ada hewan jenis ini. Kampung yang terkenal dengan 'sarang' maling dan tokoh masyarakat menjadikan alasan agama sebagai kedok peraturan. Pernah ada teman yang memelihara anjing, kondisi dirantai dan tak pernah keluar dari lingkungan rumah. Suatu malam anjing ini memergoki orang yang berusaha melompati pagar untuk mencuri (pagar setinggi kurang lebih 3 meter selain mencuri apa maksud orang tersebut memanjat malam hari). Aksinya gagal karena sang anjing menggonggong. Yang terjadi keesokan harinya adalah, tokoh masyarakat mendatangi teman untuk membuang anjing itu atau warga yang akan melakukannya.


2. ANGSA/SOANG/BANYAK

Unggas yang 'galak'. Sempat phobia dengan hewan ini karena pernah dikejar. Dengan merendahkan leher dan kepala sejajar tanah lalu berlari mengejar target. Konon, sosoran atau cubitan paruhnya lumayan menyakitkan.


Tapi jangan salah. Hewan ini sebenarnya punya fungsi sebagai penjaga rumah walau sangat berisik. Ketika ada orang yang memasuki teritorinya (otomatis kalau dipelihara di sekitar halaman rumah, teritorinya adalah teritori kita) mereka akan 'nyaring' bersuara yang dapat memancing tuan rumah untuk melihat dengan pertanyaan "Ada siapa sih ?" 
Memelihara angsa itu mudah kok walau agak boros. Cukup sediakan ember berisi makanan yang berupa dedak saja atau dicampur nasi sisa/basi, roti atau sayuran dan kolam atau ember besar berisi air untuk mereka mandi. Percayalah, kalau kita rajin dan rutin 'melayani' mereka apalagi mau membersihkan bulu-bulunya, berada di dekatnya sangatlah nyaman. Mirip anjing, mereka bisa sangat jinak dan manja dengan tuannya.


3. KALKUN

Unggas ini menurut saya juga 'galak' tapi tidak seagresif angsa. Belum pernah memelihara tapi kurang lebih mirip kinerjanya dengan angsa. Bahkan kalau kita menirukan suaranya "Kluk...kluk...kluk...." dia pun akan membalas.

4. CECAK/CECEK dan TOKEK/TEKEK

Reptil yang sangat familiar karena bisa dipastikan hampir disetiap rumah mau yang gubug atau gedung bertingkat pasti ada. Penjaga rumah ? Iya. Menjaga rumah untuk memakan nyamuk. Jangan remehkan kehadiran mereka walau kadang sebel jika misal sedang enak-enak menonton tv atau sedang makan, mentang-mentang mereka di atas lalu seenaknya buang hajat. Baunya minta ampunnnnn...Tapi dengan kehadiran mereka, paling tidak serangga-serangga macam nyamuk bisa sedikit banyak diredam. Maka, hindarilah pemakaian pembasmi nyamuk yang berbahaya... :v


Saudaranya dengan bentuk yang lebih besar dan sangar adalah tokek/tekek. "otok..otok...tekek....tekek..." Suara paling populer bagi yang suka menebak dua kemungkinan. Sebelas duabelas lah dengan cicak fungsinya. Namun nasibnya lebih buruk karena perburuan membabi buta terhadapnya, konon karena khasiatnya untuk ramuan obat atau apa sehingga harganya lumayan. 


5. SEMUT RANGRANG/KRANGKANG

Berikut adalah semut rangrang/krangkang. Pasukan berwarna coklat kemerahan atau merah kecoklatan. Membuat orang akan berpikir jika disebuah pohon buah 'preman' ini sudah meraja. Tapi jangan salah, kehadiran mereka tidak sepenuhnya merugikan manusia. Justru banyak keuntungan. Bisa dipastikan pohon buah yang menjadi markasnya akan terbebas dari serangan hama lalat buah dan hewan perusak lainnya. Sayangnya, saat tren memelihara burung meningkat, kehadiran mereka pun meredup. Telurnya yang dikenal dengan nama KROTO menjadi idola. Mereka memanen dengan cara mengambil sarang semut ini. Dimana pun kapan pun, begitu nemu sarangnya langsung dipanen. Diambil telur-telurnya untuk makanan burung atau diperjualbelikan. Harganya lumayan.
Yang bergembira adalah hama buah. Mereka aman.

Itu sedikit coretan tentang hewan-hewan penjaga yang ada di dekat kita. Mungkin ada yang ingin menambahkan atau memberi masukkan/koreksi, dengan senang hati saya terima...

2 komentar: